Perajin Batik Banyumas “Ngangsu Kawruh” Ke Jogja

Kabupaten Banyumas

Kesungguhan Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein untuk mengembangkan kerajinan batik Banyumas terlihat nyata. Hal ini terbukti dengan dibawanya 10 perajin batik ternama di Banyumas ke Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta, Jumát (19/7).

 

Bupati Achmad Husein memimpin langsung rombongan perajin tersebut, didampingi Sekda, Asisten, Staf Ahli, Kepala Dinas Perindustrian Pedagangan dan Koperasi, dan beberapa peserta lainnya dari dinas/instansi terkait.

 

Diantara 10 perajin batik Banyumas yang turut dalam rombongan tersebut antara 4 orang pelaku usaha batik yang telah cukup terkenal di Kabupaten Banyumas, yaitu Anto Djamil, Aan dari Batik Mruyung, Bambang dari Batik Amanah Wa Barokah, dan Tata dari Batik Sumpiuh.

 

Rombongan diterima oleh Kepala Bidang Sarana Riset dan Standarisasi, Ir Endang Pristiwati MSi di Aula kantor setempat. Rombongan kemudian dibawa menyaksikan langsung kegiatan pembuatan berbagai kerajinan, termasuk tentu saja pembuatan tenun dan batik.

 

Achmad Husein mengatakan, tujuan kunjungan untuk membekali para perajin batik agar bisa melestarikan, mempertahankan dan mengembangkan batik Banyumasan sehingga diminati dan berkembang lebih baik di masa-masa mendatang.

 

“Kepada Balai Besar Kerajinan Batik ini, saya mangajukan permohonan tenaga instruktur untuk memberikan pelatihan, yang akan dilaksanakan di Kabupaten Banyumas dalam waktu dekat” katanya.

 

Husein juga mengingatkan kepada para perajin Banyumas agar tidak merasa paling baik, paling maju sehingga menjadi lupa untuk belajar kepada orang lain. “Kita gunakan kesempatan ini, khususnya bagi para perajin, sekiranya ada teknologi dan cara yang bisa digunakan untuk pengembangan batik Banyumas” pesannya.

 

Salah seorang peserta, Imam Purwanto atau akrab dipanggil Anto Djamil usai kunjungan mengatakan bahwa dirinya tertarik dengan teknik smock. “Teknik smock yang menggunakan bahan perca, apabila perajin pandai berinovasi akan menghasilkan karya yang bervariasi. Saya akan mengembangkan di Sokaraja” katanya.

 

Kunjungan juga dilakukan di pusat perajin tenun Tugu Mas, Jl Taman Siswo Wirogunan. Rombongan melihat dari dekat proses pembuatan tenun lurik milik Hendro Kusmarjo, dari proses pemintalan benang, penenunan sampai produk yang dihasilkan berupa kain lurik.

 

Kepada para perajin, Bupati Achmad Husein meminta agar mereka mengkaji kemungkinan dibuatnya lurik, sehingga pada saatnya nanti lurik bisa dijadikan salah satu pakaian seragam PNS di Banyumas.

 

Sumber : Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Banyumas


22 07 2013 13:30:0